Friday 6 February 2015

Ujian AllAh swt


AllAh memerintahkan kepada para malaikatnya yang tidak pernah durhaka dan tetap melaksanakan apa yang AllAh perintahkan Kepada mereka, untuk melakukan berbagai ujian dan cobaan kepada hamba-hambanya. Diharapkan terdengar suara hambanya yang sedang mengalami ujian dan cobaan itu. AllAh maha mengetahui apa yang tersembunyi dan tergores di dalam hati hambanya.

Hidup ini memang tidak bisa lepas dari senang dan susah, dari suka duka yang silih berganti. Dan kalau ada yang mengira hidup ini hanya senang semata, suka semata, dan hanya mewah semata atau menduga sebaliknya; susah semata, sukar terus – menerus dan sempit saja selama-lamanya, ya sudah pasti sangkaan dan dugaan sperti itu salah belaka. Itulah rupanya seni hidup, sunnatullah pada alam semesta alam ini.yang di uji
Hidup ini penuh dengan ujian dan cobaan. Segala sesuatu apabila tidak di uji dan di coba, maka tidak akan pernah tampak keasliannya, sehingga orang tidak tau yang mana emas murni dan yang mana loyang. Demikian pula Terhadap manusia dan khususnya terhadap orang yang mengaku dirinya beriman, sudah tentu harus melalui ujian dan cobaan pula.

Ujian dan cobaan itu tidak hanya berupa kesusahan, kesulitan dan kesakitan saja, tapit bisa saja dalam bentuk kesenangan kesukaran dan kedudukan. Ujian AllAh dengan nikmat harta kekayaan dan berbagai keindahan duniawi lainnya, pada hakikatnya lebih berat daripada ujian dalam bentuk bencana,siksaan dan lain-lain. Cukup banyak orang memperoleh kekayaan tapi justru menyebabkan kecelakaan bagi dirinya karena tidak dapat menggunakan dengan tepat. Kekayaan seperti itu justru menjadi ujian bagi dirinya. Demikian juga juga orang yang di uji dengan kekuasaan, kemegahan, pangkat dan lain-lain.

Ujian dan cobaan itu bermacam-macam dan bertingkat-tingkat pula. Ada ujian yang menimpa tubuh, anak, harta, pengaruh kekuasaan, jabatan, aqidah dan lain-lain. Dan termasuk perintah dan larangan dalam agama adalah ujian dan cobaan, Tegasnya agama itu sendiri adalah ujian dan cobaan.

Di atas telah kita jelaskan bahwa ujian terberat adalah nikmat kesenangan, sedangkan yang teringan ialah ujian pada tubuh, seperti terkena penyakit atau kecelakaan, ujian pada tubuh ini di maksudkan untuk menguji kesabaran kta sebagai hamba, kerelaannya dalam menerima qadla dan qadar AllAh, kalau ternyata iya sabar maka di tetapkannlah pahala atau dihapuskan sebagian dari dosa atau di angkat derajatnya, sehingga ujian itu menjadi suatu nikmat baginya.

Dari keterangan berikut dapatlah di simpulkan tujuan menimpakan bala’, ujian dan cobaan kepada seorang hamba ialah:

-       Membersihkan dan memilih  mana orang mukmin yang sejati dan mana yang munafik
-       Meningkatkan derajat dan menghapuskan dosa
-       Mengungkapkan haqiqat mannusia itu sendiri sehingga nampak jelas kesabarannya dan ketaatannya.
-       Membentuk pribadi yang benar-benar tahan menderita dan tahan uji sehingga melahirkan umat yang berbudi tinggi

No comments: