AllAh memerintahkan kepada para
malaikatnya yang tidak pernah durhaka dan tetap melaksanakan apa yang AllAh
perintahkan Kepada mereka, untuk melakukan berbagai ujian dan cobaan kepada
hamba-hambanya. Diharapkan terdengar suara hambanya yang sedang mengalami ujian
dan cobaan itu. AllAh maha mengetahui apa
yang tersembunyi dan tergores di dalam hati hambanya.
Hidup ini memang tidak bisa lepas
dari senang dan susah, dari suka duka yang silih berganti. Dan kalau ada yang
mengira hidup ini hanya senang semata, suka semata, dan hanya mewah semata atau
menduga sebaliknya; susah semata, sukar terus – menerus dan sempit saja
selama-lamanya, ya sudah pasti sangkaan dan dugaan sperti itu salah belaka.
Itulah rupanya seni hidup, sunnatullah pada alam semesta alam ini.yang di uji
Hidup ini penuh dengan ujian dan
cobaan. Segala sesuatu apabila tidak di uji dan di coba, maka tidak akan pernah
tampak keasliannya, sehingga orang tidak tau yang mana emas murni dan yang mana
loyang. Demikian pula Terhadap manusia dan khususnya terhadap orang yang
mengaku dirinya beriman, sudah tentu harus melalui ujian dan cobaan pula.
Ujian dan cobaan itu tidak hanya
berupa kesusahan, kesulitan dan kesakitan saja, tapit bisa saja dalam bentuk
kesenangan kesukaran dan kedudukan. Ujian AllAh dengan nikmat harta kekayaan
dan berbagai keindahan duniawi lainnya, pada hakikatnya lebih berat daripada
ujian dalam bentuk bencana,siksaan dan lain-lain. Cukup banyak orang memperoleh
kekayaan tapi justru menyebabkan kecelakaan bagi dirinya karena tidak dapat
menggunakan dengan tepat. Kekayaan seperti itu justru menjadi ujian bagi
dirinya. Demikian juga juga orang yang di uji dengan kekuasaan, kemegahan,
pangkat dan lain-lain.
Ujian dan cobaan itu bermacam-macam
dan bertingkat-tingkat pula. Ada ujian yang menimpa tubuh, anak, harta,
pengaruh kekuasaan, jabatan, aqidah dan lain-lain. Dan termasuk perintah dan
larangan dalam agama adalah ujian dan cobaan, Tegasnya agama itu sendiri adalah
ujian dan cobaan.
Di atas telah kita jelaskan bahwa
ujian terberat adalah nikmat kesenangan, sedangkan yang teringan ialah ujian
pada tubuh, seperti terkena penyakit atau kecelakaan, ujian pada tubuh ini di
maksudkan untuk menguji kesabaran kta sebagai hamba, kerelaannya dalam menerima
qadla dan qadar AllAh, kalau ternyata iya sabar maka di tetapkannlah pahala
atau dihapuskan sebagian dari dosa atau di angkat derajatnya, sehingga ujian
itu menjadi suatu nikmat baginya.
Dari keterangan berikut dapatlah di
simpulkan tujuan menimpakan bala’, ujian dan cobaan kepada seorang hamba ialah:
- Membersihkan dan memilih mana orang mukmin yang sejati dan mana yang
munafik
- Meningkatkan derajat dan menghapuskan dosa
- Mengungkapkan haqiqat mannusia itu sendiri sehingga
nampak jelas kesabarannya dan ketaatannya.
- Membentuk pribadi yang benar-benar tahan menderita
dan tahan uji sehingga melahirkan umat yang berbudi tinggi
No comments:
Post a Comment