Saturday 17 January 2015

MAAFKAN KETIKA MAMPU MEMBALAS DENDAM

Memaafkan orang atau musuh yang memusuhi kita ketika dapat melakukan pembalasan adalah satu perbuatan yang sangat baik dan tinggi nilainnya di sisi yang maha kuasa selain dari itu malahan menambah tinggi mertabat dan derajat kita pada pandangan masyarakat dan musuh. contoh prilaku dan ketinggian budi pekerti Nabi saw: DALAM PERANG SUCI UHUD, Nabi saw mendapat luka pada muka dan patah pada beberapa giginya. Berkatalah seorang sahabatnya: “Cobalah tuan doakan agar mereka celaka”. Lalu Nabi saw menjawab: “Aku sekali-kali tidak di utus untuk melaknat seseorang, tapi aku di utus untuk mengajak kepada kebaikan dan sebagai rahmat”. Lalu beliau mengadahkan tangannya dan berdoa kepada Allah yang maha mulia dan berdoa: “ya Allah ampunilah kaumku,karena mereka tidak mengetahui”. Rasulullah tidak berniat membalas dendam tapi malah memaafkan mereka dan kemudian dengan rasa kasih sayang beliau mendoakan agar mereka diberi ampunan Allah, karena dianggapnya mereka masi belum tau tujuan ajakan baik yang dilakukannya. DALAM PERANG SUCI KHAIBAR (perkampungan yahudi), Zainab Binti a-Harits, Istri bin Misykam, salah seoarang pemimpin yahudi , berhasil memperoleh hadiah karena dapat membubuhkan racun pada panggang paha kambingyang disajikan kepada rasulullah saw., Rasulullah saw.makan bersama Bisyr bin Bara’ bin Ma’rur. Bisyr sempat menelan daging beracun itu, tetapi Nabi saw baru sampai mengunyahnya, lalu di muntahkan kembali sambil beliau berkata: “daging ini memberitahukan kepadaku bahwa dia beracun”. Beberapa hari kemudian bisyr meninggal dunia dan kemudian Nabi saw memanggil wanita yahudi itu, kemudian Nabi Saw bertanya: “Mengapa engkau sampai hati melakukan peracunan itu”. Wanita itu menjawab: “sekiranya tiada tiada tersembunyi lagihasrat kaumku untuk membunuh tuan. Sekiranya tuan seorang raja tentu akan mati karena racun itu dan kami akan merasa sangat senang.tetapi jika tuan seorang Nabi, tentu tuan akan diberi tahu oleh Allah bahwa daging itu mengandung racun, Nyatanya tuan adalah seorang Nabi”.Emmmmm...Kemudian apa yang dilakukan Nabi saw setelah mendengar jawaban itu,padahal beliau sudah menguasainya? Wanita itu kontan di maafkan dan dilepaskannya. Dari kisah ini sangat jelas menjelaskan bahwa memaafkan itu sangat mulia dan pilihan yang sangat bagus bahkan di saat kita mampu untuk membalas dendam kepada orang atau musuh kita. Ya Allah, kurniailah kami sifat pemaaf,pengampunan dan lapang dada. Ya Allah, Jadikanlah kami orang yang dapat menahan meluapnya kemarahan dan orang yang suka memaafkan orang lain.

No comments: